Kamis, 04 November 2010

571 TK/TPA Dipacu Bina Santri

para pembaca yang budiman....
sekarang saya akan membahas tentang tk/tpa yg ada di kukar...
Sebanyak 571 Taman kanak Kanak Al-Quran di 18 kecamatan se-Kukar terus melakukan pembinaan. Baik mutu santrinya maupun tingkat kesejaheraan ustadz/ustadzahnya.
Menurut dia, kendala dalam penilaian dari keberhasilan pembinan TK/TPA se-Kukar adalah adalah persoalan tingkat kesejaheraan ustadz/ustadzahnya masih dibawah standar.
"Gajinya untuk satu bulan hanya Rp100 ribu Rp200 ribu. Ini merupakan PR bagi Pemkabdan Depag Kukar sebagai pembina untuk dapat memberikan kesejateran yang layak,"
"Keberhasilan TK/TPA itu seharunya juga menjadi dukungan masyarakat," tambah Firdaus.
Sementara itu, saah satu Pengurus TK/TPA AL-Kautsar Tenggarong, Jamilah, animo santi untuk belajar cukup tinggi. Hal ini dibuktikan dengan meningkatkannya dukungan dari orang tua berikut adanya peningkatakan hasil belajar.
"Semakin tahun semakin banyak. Dan dukungan orang tua santri serta masyarakat disekitar TK/TPA terus mendukung mereka untuk memperdalam ilmu agama," 

KODIM 0906/TGR GELAR PERTANDINGAN VOLLY BALL TINGKAT PELAJAR SE-KAB. KUTAI KERTANEGARA

Dalam rangka mempersiapkan dan melaksanakan kegiatan pembinaan Komunikasi Sosial TNI-AD, Kodim 0906/Tgr melaksanakan pertandingan olah raga Volly Ball antar sekolah se-Kabupaten Kutai Kertanegara. Pertandingan olahraga tingkat pelajar tersebut juga merupakan wujud nyata kumunikasi sosial Kodim 0906/Tgr dalam ikut serta membina Kegiatan olahraga bagi kemajuan anak-anak sekolah serta memperingati Hari Pendidikan Nasional (Hardiknas).

Selain untuk memperingati hari pendidikan Nasional kegiatan tersebut untuk mencari dan menjaring siswa-siswi untuk menjadi atlit daerah maupun Nasional sebagai bibit-bibit olahragawan di wilayah Kodim 0906/Tgr yang dapat membawa harum nama Bangsa dan Negara serta untuk meningkatkan tali silaturahmi antar siswa-siswi tingkat SMA SeKab. Kutai Kartanegara.

Kegiatan pertandingan Voly Ball tersebut diawali dengan Laporan oleh Pasiter Kodim 0906/Tgr Kapten Inf Sudarmadi kepada Dandim 0906/Tgr Letkol Inf Joseph Robert Giri bertempat di lapangan Makodim 0906/Tgr Kamis.

Sementara itu dalam sambutanya, Dandim 0906/Tgr Letkol Inf Joseph Robert Giri mengatakan bahwa pertandingan ini merupakan upaya pembinaan olah raga bagi generasi muda khususnya para pelajar. Dandim juga mengingatkan kepada seluruh peserta lomba Voly Ball agar kegiatan ini harus dilaksanakan secara sportif.

Ditambahkan Dandim, Kegiatan pertandingan olah raga seperti ini harus kita tingkatkan serta kita laksanakan setiap tahunnya agar menghasilkan generasi muda yang berkualitas, “Ujar Dandim 0906/Tgr. Diakhir sambutanya Dandim juga mengingaktkan kepada seluruh generasi muda di Kutai Kertanegara agar mengindari narkoba dan kegiatan yang bersifat negatif dengan berolah raga yang rutin.

Adapun tujuan dilaksanakan pertandingan olah raga Volly Ball oleh Kodim 0906/Tgr tersebut untuk menumbuhkan sikap mental kompetitif dan sportifitas yang tinggi, menciptakan generasi muda untuk menjadi olah ragawan yang berkualitas dan mampu menghadapi tantangan masa kini dan masa mendatang.

Sesuai tugas pembinaan Teritorial Kodim 0906/Tgr, bahwa sasaran yang diharapkan dari hasil pertandingan olah raga Volly Ball tersebut Terwujudnya masyarakat yang sehat jasmani dan rohani sesuai yang diharapkan, Terwujudnya generasi muda yang berkualitas, maju, mandiri dan produktif, Terbina dan meningkatnya partisipasi generasi muda dalam bidang olah raga, Terjalin komunikasi antara siswa (sekolah) dengan Kodim (TNI), Sebagai media pemanduan bakat atlit, Volly Ball, Menggugah minat untuk menjadi TNI dan merasa memiliki serta bagian dari TNI.

Pertandingan Volly Ball tingkat pelajar se-Kab. Kutai Kertanegara tersebut diikuti 23 sekolah SMA Sederajat dengan jumlah 41 Club di antaranya 24 Club Putra dan 17 Club Putri, nama-nama sekolah antara lain:

1. SMK Bhakti Loa Janan Club Putra Putri.
2. SMAN 1 Sebulu Club Putra Putri.
3. SMK YPK Tenggarong Club Putra Putri.
4. SMAN 3 Tenggarong Club Putra Putri.
5. SMAN 1 Anggana Club Putra Putri.
6. SMAN2 Tenggarong Seberang Club Putra.
7. SMA Muhammadiyah Loa Duri Club Putra Putri
8. SMA Muhammadiyah Tenggarong Club Putra
9. SMA Parti Loa Kulu Club Putra.
10. SMA YPM Tenggarong Seberang Club Putra Putri
11. SMA YPK Tenggarong Club Putra Putri.
12. SMKN 1 Tenggarong Club Putra Putri.
13. SMAN 2 Tenggarong Club Putra Putri.
14. MAN Waton Tenggarong Seberang Club Putra.
15. SMK Geo. Pertambangan Tenggarong Clup Putra Putri.
16. SMAN 1 Tenggarong Seberang Club Putra.
17. SMAN 1 Loa Kulu Club Putra Putri.
18. MA PPKP Tenggarong Seberang Club Putra Putri.
19. MAN Unggul Tenggarong Club Putra Putri.
20. SMAN 1 Muara Jawa Club Putra Putri.
21. SMAN Jonggon Club Putra .
22. SMK Tunas Etam Tenggarong Seberang Club Putra.
23. SMKN 2 Tenggarong Club Putra Putri.

Dalam kesempatan tersebut Dandim 0906/Tgr melaksanakan service pertama tanda di mulainya pertandingan Volly Ball antar sekolah tingkat SMA sederajat SeKab. Kutai Kartanegara dalam rangka memperebutkan piala Dandim tahun 2010 di wilayah Kodim 0906/Tgr.

Sabtu, 30 Oktober 2010

Generasi Muda Perlu Lebih Peduli

Salam para pembaca semua, kali ini saya akan membahas tentang generasi muda........
Tantangan yang dihadapi manusia Indonesia ke depan akan semakin berat. Daya dukung bumi dan lingkungan semakin turun, sementara jumlah manusia justru melonjak tajam.
Ketua Dewan Pengarah Yayasan Pembangunan Berkelanjutan Emil Salim dalam penganugerahan Penghargaan Emil Salim bagi Generasi Muda di Jakarta, Minggu (24/10/2010), mengatakan, penduduk Indonesia pada 2060-2070 diperkirakan mencapai lebih dari 500 juta jiwa. Generasi muda saat ini yang akan merasakan kehidupan saat itu perlu mengoptimalkan kemampuannya untuk menciptakan kehidupan yang lebih baik.
”Indonesia dan dunia terus menghadapi kesulitan. Jika Indonesia tetap memiliki roh anak muda, apa pun yang terjadi, Indonesia tetap akan tegak,” katanya.
Ketua Dewan Pembina Yayasan Inovasi Teknologi Indonesia Sandiaga S Uno mengatakan, dalam dunia yang penuh kompetisi, efisiensi, inovasi, dan pengembangan teknologi penting dilakukan untuk memenangi persaingan. Sayangnya, biaya inovasi Indonesia masih sangat rendah, hanya 0,05 persen dari produk domestik bruto. Sedangkan anggaran inovasi negara-negara maju, seperti Jepang dan Korea Selatan, sudah mencapai 3,15 persen dan 2,64 persen dari produk domestik bruto mereka.
”Tanpa inovasi, Indonesia tidak akan memenangi persaingan global meski memiliki sumber daya manusia dan alam yang melimpah,” ujarnya.
Penghargaan Emil Salim diberikan bagi pemuda yang memiliki tindakan nyata mengatasi dampak perubahan iklim. Melalui program Climate Smart Leaders 2010, para pemuda tersebut diberi kesempatan mengajukan dan mengimplementasikan proyek yang berkaitan dengan isu perubahan iklim.
Pemenang pertama untuk kategori I (15-18 tahun) adalah Sumarlina dari SMAN 1 Wringinanom, Gresik, dengan proyek Dokter Sungai: Capung Indikator Kesehatan Sungai. Sedangkan kategori II (19-24 tahun) dimenangi Claudia Windasari Wijaya dari Fakultas Farmasi, Universitas Surabaya, dengan proyek Pemanfaatan Limbah Udang sebagai Obat Alternatif Hiperlipidemia dalam Bentuk Tablet.
Pada kesempatan yang sama juga diserahkan penghargaan Climate Generation oleh British Council bagi generasi muda dengan tindakan konkret mengatasi perubahan iklim. Pemenang program ini adalah Nina Nuraniyah dari komunitas Green Earth, Bogor, dan Muhammad Ikhwan dari Pusat Pendidikan Lingkungan Hidup Mangkubumi, Tulungagung.
jadi kita jangan mau kalah dengan mereka kita juga harus menunjukkan yang terbaik oke.........

Kamis, 28 Oktober 2010

rezim orde lama, pada zaman Suharto kita kenal dengan rezim orde baru,

Kalau pada zaman Bung Karno kita kenal dengan rezim orde lama, pada zaman Suharto kita kenal dengan rezim orde baru, dan pada zaman setelahnya kita kenal dengan orde reformasi.

Pada zaman orde lama di bawah kepemimpinan Bung Karno, saat itu Indonesia baru menunjukkan eksistensinya sebagai negara yang merdeka, negara yang berdaulat, dan negara yang baru saja merasakan nikmatnya sebuah kebebasan. Dengan semangat kemerdekaan itulah Indonesia setapak demi setapak namun pasti menuju ke arah kemajuan.

Setelah presiden Soekarno turun, secara otomatis rezim orde lama juga terhenti. Bersamaan dengan itu, maka lahirlah orde lain sebagai penerus perjuangan. Orde ini tak lain adalah orde baru yang dipimpin oleh presiden Suharto. Orde ini berlangsung dalam rentang waktu yang cukup lama, yaitu kurang lebih 32 tahun. Pada awalnya cukup demokratis, tapi itu hanya berjalan sementara saja. Banyak orang yang bersikap kritis ditangkap kemudian dipenjara. Tak jarang terjadi penculikan-penculikan terhadap sejumlah tokoh pergerakan. Bahkan seluruh gerakan mahasiswa diberangus karena dinilai mengganggu stabilitas negara. Pemberangusan itu ternyata tidak membuat mereka putus asa. Mereka terus berusaha walaupun secara diam-diam. Dan pada akhir 1990-an, ketika Indonesia mulai didera krisis, para generasi muda dari kalangan mahasiswa itu kembali melakukan berbagai gerakan menuntut pertanggung jawaban terhadap rezim orde baru. Namun, gerakan-gerakan yang mereka lakukan tidak serta-merta berhasil, baru pada tahun 1998, mereka berhasil menumbangkan penguasa orde baru yang dikenal sebagai penguasa diktator dan korup.

Walaupun demikian, sebenarnya pada masa orde baru, kalau dilihat dari segi fisik, Indonesia sangat berkembang dan maju. Di berbagai tempat -terutama di kota-kota besar- bangunan-bangunan besar dan mewah didirikan. Tapi kalau ditinjau dari segi politik, semakin menurun. Karena ‘trias politika’ sebagai lembaga-lembaga tertinggi negara, yang berfungsi hanya lembaga eksekutif saja, sementara dua lembaga lainnya, baik itu lembaga legistatif dan yudikatif kurang atau bahkan tidak berfungsi sama sekali. Kedua lembaga ini tunduk di bawah lembaga eksekutif. Keduanya tak lebih hanyalah sebagai ‘robot’ yang gerak-geriknya diatur oleh lembaga eksekutif. Demikian juga dari segi ekonomi, selama orde baru berkuasa, kurang berkembang, bahkan mengalami krisis yang berkepanjangan.

Pada tahun 1999, setelah rezim orde baru jatuh, Indonesia memulai kehidupan barunya dengan melaksanakan pemilu secara jurdil dan demokratis. Masa ini cukup dikenal sebagai "orde reformasi". Sebuah orde di mana saat itu dilakukan reformasi secara total dengan agenda-agenda yang sejak lama direncanakan

terima kasih......